Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Operasi Minyak Perlu Diatasi

Kompas.com - 30/03/2011, 09:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan, sampai Maret 2011 realisasi produksi minyak mentah siap jual baru mencapai 91 persen dari target sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2011 yang sebesar 970.000 barel minyak per hari.   

Menurut Kepala BP Migas R Priyono, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/3/2011), di Jakarta, penghentian kegiatan operasi tidak terencana menjadi salah satu kendala utama dalam pencapaian produksi minyak bumi tahun 2011 . Hal ini menyebabkan produksi minyak sulit digenjot meski harga minyak mentah dunia sedang tinggi.   

Terkait hal itu, sejumlah anggota Komisi VII DPR RI meminta agar BP Migas mengoptimalkan produksi minyak agar bisa mencapai target lifting dalam APBN 2011, dan lebih intensif dalam melaksanakan pengawasan di lapangan. Badan pelaksana itu juga diminta mengatasi penghentian produksi yang tidak terencana.  

Untuk menggenjot produksi migas, Priyono menyatakan, pihaknya menargetkan pemboran pengembangan pada 872 sumur, dan pemboran ulang pada 621 sumur. Sementara untuk meningkatkan temuan cadangan baru, maka pihaknya menargetkan pemboran eksplorasi sebanyak 224 sumur di berbagai lapangan migas.  

Priyono menjelaskan, peluang produksi yang hilang karena penghentian produksi tidak terencana atau unplanned shutdown mencapai 14.800 barrel minyak per hari. Hal ini disebabkan kerusakan pipa lifting di beberapa lapangan yang dioperasikan sejumlah kontraktor kontrak kerja sama migas, kerusakan kompressor atau pompa (antara lain, Total EP Indonesie, Pertamina Epm dan PHE ONWJ).  

"Penghentian produksi itu juga terjadi karena kegiatan masuk keluarnya rig saat pemboran yang mengharuskan penutupan sumur, pembatasan izin trucking dari pemerintah daerah di Seleraya, dan pencurian subsea cable . Sekitar 70 persen fasilitas produksi merupakan fasilitas yang sudah tua sehingga frekuensi unplanned shutdown lebih sering terjadi," kata dia.   

Apalagi lapangan yang berproduksi mayoritas merupakan lapangan yang sudah tua dengan laju penurunan produksi 12 persen jika tidak dilakukan pembenahan. Hal ini diperparah oleh tertundanya pemboran sumur karena masalah pembebasan lahan, dan tidak ditemukan lapangan baru dalam skala besar. " Belum terealisasinya perpanjangan kontrak lapangan Madura turut menghambat pencapaian produksi," ujarnya.

Kendala lain yang dihadapi adalah, cuaca buruk seperti hujan, gelombang tinggi dan banjir sehingga salah satu kontraktor migas tidak bisa melaksanakan perawatan sumur dan fasilitas produksi (3.400 barel per hari), dan terjadi pengentalan minyak di pipa sehingga 368 sumur ditutup (4.300 barel per hari).   

Untuk itu dalam jangka pendek pihaknya akan mengurangi terjadinya penghentian produksi tidak terencana dengan perencanaan oemeliharaan yang lebih baik serta mempercepat pelaksanaannya. Kami memonitor secara lebih intensif terhadap pelaksanaan proyek dan pemboran sumur untuk memastikan tidak terjadi keterlambatan.

Pihaknya menargetkan kehilangan kesempatan produksi karena kegagalan teknis peralatan fasilitas produksi tidak lebih dari 10.000 barel per hari atau 1 persen dari target total produksi. Angka ini lebih rendah dari tahun 2010 di mana kehilangan kesempatan produksi karena kegagalan teknis itu 14.043 barel per hari. " Ketersediaan peralatan rata-rata untuk seluruh Kontraktor KKS tidak kurang dari 95 persen," ujarnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com